Senin, 21 Mei 2012

MENGKUDU

Rasanya gak enak... gak enaaaaak bangeeet....
Pahit.
Entah seberapa pahit.
Dimakan langsung, pahit.
Dibuat jus, semakin pahit.

 Pahit, gak enak, se gak enak hatiku sekarang. #mulaigombal
 Ku tak tahu harus ku apakan "mengkudu" ini.
Dibuang? Banyak manfaatnya.
Dimakan? Pahit. Aku harus mengorbankan lidahku, perutku dan segala isinya dahulu.
Diabaikan? Busuk. Tiada guna.

 Kau terlalu sombong, mengkudu.
Jangan karena kau bisa menyembuhkan berbagai penyakit, lalu kau memiliki rasa pahit tiada tara.
Seolah2 kau tak membutuhkan siapapun, *walaupun itu memang benar adanya*

 Well, kamu telah membawa orang yang kusayang untuk memiliki rasa sepertimu.
Pahit.
 Sepahit Engkau.
Dan kini aku harus merasakan 2 macam pahit.
 Pahitmu.
 Dan Pahitnya.

 Hai, kau yang dibawa mengkudu.
Aku mencintaimu,
seperti biji yang merindukan humus,
seperti tetes air yang membutuhkan kolam,
seperti aku yang menginginkan senyumanmmu.

 Hai, kau yang dibawa mengkudu.
Demi mengkudu, kau tak mengakuiku.
Entah, mungkin pahit telah membuatmu berubah.
 Berubah.
Berubah.
Berubah.

 Yap, berubah.
BUkan aku yang berubah.
Tapi kau.


 (May 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar