Kamis, 18 Februari 2010

ANDHEN

Aku kenal ma sesosok cewek yang begitu tegar. Usia nya sekitar 19 tahunan. Dia gag pernah ngeluh. Masalah seberat apapun, selalu dilalui dengan senyumannya yang manis. Dia gag kayak cewek kebanyakan, yang dikit-dikit nangis, terluka nangis, kehilangan sesuatu nangis. Yang kuingat dia menangis pada saat dia gag ngelakuin sesuatu yang sebenernya bisa dia lakuin, dan itu satu-satunya penyesalannya yang terdalam yang ku tahu. Dia cewek yang selalu belajar. Selalu belajar memahami lingkungan dan orang lain. Dia gag pernah meremehkan orang lain atau memandang orang lain rendah, karena dia juga gag ingin diperlakukan kayak gitu.

Cowok yang udah kenal kepribadiannya kebanyakan tertarik. Dia gag punya fisik yang membuat kaum hawa tertarik pada pandangan pertama. Daya tariknya (menurutku) inner beauty. Sayangnya dia gag terlalu suka menjalin hubungan kayak pacaran. Katanya dia hanya mau menjalin hubungan ma cinta sejatinya (tak anggap jodohnya kali ya?). “Sayangnya cinta sejati ku belum dateng, apa udah dateng tapi aku nya aja yang belum nyadar? Hehehe.” Dia gag pernah mencari. Kerjanya Cuma nunggu.

Dia terkadang merasa memposisikan dirinya di posisi orang lain, ber-emphaty lah. What’s for? Ternyata dia ingin melihat sesuatu tidak hanya dari pandangannya saja. Dia suka begitu kalo memecahin masalah. Dia gag ingin salah ngambil keputusan. Dia punya prinsip, gag tentu yang menurut kita baik, di mata orang lain juga baik. Seolah-olah dia punya jargon “no way back”. Dia gag bisa meng-undo semua yang telah dilakukannya. Yang dia bisa Cuma mencari jalan keluar jika dia tahu dia di jalan yang salah.
Hidupnya kayak jalan tol. Gag pernah dia berusaha belok. Keep moving forward, selalu ada jalan untuk jadi lebih baik.

Terkadang aku berpikir, dia gag berpikir seperti cewek kebanyakan. Because someone has told me, cewek kebanyakan menyelesaikan masalah dengan emosi, yang kadang melakukan hal yang nonsense. Tapi dia nggak! Seperti pada cewek umumnya, pasti keluar emote nya. Tak lama kemudian diam, dan berpikir. Bagian yang ku suka adalah saat dia mengambil tindakan tepat yang gag pernah aku pikirkan. Lalu dia mulai bercerita apa dan mengapa dia ambil keputusan itu.

Dia pernah sakit hati ma seseorang, tapi dia gag pernah nunjukin kalo dia benci banget ma orang itu. Expresinya datar datar aja saat bertemu. Dia gag pernah ambil pusing. How easy going girl she is!

Dia memiliki kepribadian yang sempurna. Dia tetap jadi dirinya, yang easy going (kadang cuek), murah senyum, dan selalu berusaha jadi lebih baik. Dia pernah nunjukin aku sebuah novel atau apalah (aku lupa), yang terdapat kata-kata : “semua akan jadi lebih indah jika kita menjadi diri sendiri.”
Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Jadi jangan berpikir kita cocok ma seseorang karena punya kepribadian yang sama. Perbedaan membuatnya tahu lebih banyak dari yang dia pikirkan.
Entah kenapa dia cocok dengan banyak orang dengan jadi dirinya sendiri. Aku belum pernah lihat dia jadi cermin orang lain. Sangat mustahil bagiku.

Oia, gadis itu kukenal dengan nama Andhen. Aku dah kenal lamaaaaa banget ma dia. Aku aja sampai lupa sejak kapan dia ada di kehidupanku, sampai memori terlawas yang ada di kepalaku pun dihiasi dirinya. Dulu Dia selalu ada buat aku, apalagi kalo aku lagi sendiri.waktu masa balita, sering aku main masak-masakan, dan dia berperan jadi pembeli yang selalu kusebut pake panggilan Bu. Bu Andhen Bu Andhen. Hehehe… Sayang, setelah aku bukan anak-anak lagi (sampai sekarang), dia hanya ada saat aku lagi sendiri. Dia gag pernah ada dan mungkin gag pernah mau ada kalo aku lagi kumpul bareng temen atau keluarga.
Aku kagum banget ma dia. Aku ingin jadi kayak dia. Dia sumber inspirasiku. Dia idolaku. Kalo ada acara Wannabe Wannabe an yang role mode nya bukan artis, pasti ku pilih dia!
Dia pendengar yang baik. Sayang, dia gag bisa nanggepin atau ngasih saran kalo aku curhat. Dia Cuma bisa mendengar dan mendukung jika aku yakin, dan melarang jika aku ragu. Kelemahannya yang lain, teman-temanku gag tahu keberadaannya.
Kenapa?
Karena Andhen hanya SESOSOK TEMAN IMAJINASIKU YANG ADA SEJAK AKU MULAI BERIMAJINASI.
Terdengar aneh mungkin, bagaimana bisa aku mengidolakan sesosok yang jelas-jelas gag nyata?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar